Minggu, 04 Desember 2011

Penyakit Pada Wanita

A. Keputihan
Pada kondisi yang normal, vagina dapat mengeluarkan cairan yang berasal dari rahim. Umumnya cairan yang keluar sedikit, jernih, dan tidak berbau. Jika cairan (bukan darah) yang keluar dari vagina berlebihan, keadaan tersebut disebut keputihan. Selama kehamilan, menjelang menstruasi, pada saat ovulasi, dan akibat rangsangan seksual, vagina cenderung lebih banyak mengeluarkan cairan, gejala tersebut masih termasuk normal. Namun apabila cairan yang keluar berlebihan, terkadang menimbulkan rasa gatal, dan bau tidak sedap maka perlu diwaspadai.



Keputihan sungguh mengganggu aktifitas sehari-hari apalagi terkadang disertai dengan adanya rasa gatal. Keputihan mempunyai beberapa penyebab diantaranya adalah :
a. Jamur Candidas atau Monilia
Warnanya putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal pada kemaluan. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. Biasanya, kehamilan, penyakit kencing manis, pemakaian pil KB, dan rendahnya daya tahan tubuh menjadi pemicu. Bayi yang baru lahir juga bisa tertular keputihan akibat Candida karena saat persalinan tanpa sengaja menelan cairan ibunya yang menderita penyakit tersebut.

b. Parasit Trichomonas Vaginalis
Ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir kloset. Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena parasit tidak menyebabkan gatal, tapi liang vagina nyeri bila ditekan.

c. Bakteri Gardnella
Infeksi ini menyebabkan rasa gatal dan mengganggu. Warna cairan keabuan, berair, berbuih, dan berbau amis. Beberapa jenis bakteri lain juga memicu munculnya penyakit kelamin seperti sifilis dan gonorrhoea.

d. Virus
Keputihan akibat infeksi virus juga sering ditimbulkan penyakit kelamin, seperti condyloma, herpes, HIV/AIDS. Condyloma ditandai tumbuhnya kutil-kutil yang sangat banyak disertai cairan berbau. Ini sering pula menjangkiti wanita hamil. Sedang virus herpes ditularkan lewat hubungan badan. Bentuknya seperti luka melepuh, terdapat di sekeliling liang vagina, mengeluarkan cairan gatal, dan terasa panas. Gejala keputihan akibat virus juga bisa menjadi faktor pemicu kanker rahim.
Berikut tips menghindari keputihan
  • Jalani diet yang seimbang dan banyak minum
  • Konsumsi yoghurt, batasi konsumsi gula
  • Cukup tidur dan istirahat
  • Jangan menggaruk vagina sekalipun gatal
  • Jaga kesehatan daerah kewanitaan seperti sering lebih sering ganti pembalut/tampon, memakai celana dalam adri bahan katun dan tidak ketat
  • Cuci pakaian dalam dengan sabun ringan dan jangan gunakan pembalut/pewangi pakaian
  • Jaga kebersihan tubuh, hindari pembersih vagina yang mengandung parfum
  • Gunakan obat keputihan yang diberikan dokter secara teratur walaupun gejala sudah hilang karena kemungkinan infeksi masih terjadi
  • Dan yang paling penting kalau pun saya membuat cara menghindari, bila anda sudah terkena jangan di sepelekan dan jangan malu berkonsultasi dengan dokter yang anda percaya, keputihan bisa saja menyebabkan kemandulan bagi anda (Khusus kaum Hawa)

B. Gangguan Menstruasi
Menstruasi merupakan pendarahan bulanan yang berasal dari pelapis rahim melalui vagina pada wanita yang seksual dewasa dan tidak hamil. Lamanya pendarahan menstruasi rata-rata berlangsung antara 3-5 hari dengan siklus rata-rata 28 hari. Dalam kondisi normal, menstruasi tidak menyebabkan gangguan yang cukup berarti. Namun pada sebagian wanita, menstruasi terkadang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan menjadi sangat menyiksa karena rasa sakit yang luar biasa (dymenorrhoea). Terlambat haid atau menstruasi yang tidak teratur juga patut diwaspadai karena itu berarti telah terjadi abnormalitas pada siklus menstruasi.
Rasa nyeri yang timbul selama menstruasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor di antaranya faktor ketidakseimbangan hormon, yaitu terjadinya peningkatan sekresi hormon prostaglandin yang dapat menyebabkan kontraksi uterus yang berlebihan. Menstruasi yang tidak teratur dapat disebabkan karena adanya gangguan hormon ataupun faktor psikis, seperti stress, depresi, dan lain-lain yang dapat mempengaruhi kerja hormon.
       

            +  5 jenis gangguan Mentruasi
 

1. Amenore

Amenore adalah tidak ada menstruasi. Istilah ini digunakan untuk perempuan yang belum mulai menstruasi setelah usia 15 tahun (amenore primer) dan yang berhenti menstruasi selama 3 bulan, padahal sebelumnya pernah menstruasi (amenore sekunder).
Amenore primer biasanya disebabkan oleh gangguan hormon atau masalah pertumbuhan. Amenore sekunder dapat disebabkan oleh rendahnya hormon pelepas  gonadotropin (pengatur siklus haid), stres, anoreksia, penurunan berat badan yang ekstrem, gangguan tiroid, olahraga berat, pil KB, dan kista ovarium.

Perawatan dan Mekanisme Koping dari Amenore
Bentuk yang paling umum dari pengobatan adalah untuk memiliki basis dukungan yang kuat dari keluarga atau dari satu partner. Dukungan tersebut sangat penting dalam memberikan dukungan emosional bagi seorang wanita untuk membantunya mengatasi masalah yang terkait dengan amenore. Dalam aspek ini, dukungan dari keluarga dan teman-teman adalah lebih jauh ditambah dengan konseling. Konseling sangat penting untuk mencegah wanita dari penderitaan terlalu banyak dari kondisi terutama bila seorang wanita memanifestasikan tanda-tanda depresi.
 
Cara lain pengobatan amenore adalah Operasi bedah. Hal ini benar ketika seorang wanita tidak pernah memiliki siklus menstruasi dalam hidupnya. Operasi adalah pilihan yang baik bagi seorang wanita untuk menginduksi siklus menstruasi. Namun, pengobatan tersebut mungkin tidak diperlukan jika tidak ada ancaman langsung terhadap kesehatan dirinya atau bagi mereka yang tidak memiliki rencana untuk hamil anak biologis.

2. Sindrom Pramenstruasi (PMS)

Sindrom pramenstruasi (PMS) adalah sekelompok gejala fisik, emosi, dan perilaku yang umumnya terjadi pada minggu terakhir fase luteal (seminggu sebelum haid). Gejala biasanya tidak dimulai sampai 13 hari sebelum siklus, dan selesai dalam waktu 4 hari setelah perdarahan dimulai.
Beberapa gejala PMS yang sering dirasakan:
  • Payudara menjadi lembut dan bengkak
  • Depresi, mudah tersinggung, murung dan emosi labil (mood swing)
  • Tidak tertarik seks (libido menurun)
  • Jerawat berkala
  • Perut kembung atau kram
  • Sakit kepala atau sakit persendian
  • Sulit tidur
  • Sulit buang air besar (BAB)
Cara mengatasi
-  Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, bersepeda atau berenang. Lakukan secara teratur 3 kali  seminggu selama 20-30 menit setiap kali latihan. Hal ini berguna untuk melemaskan otot dan sendi serta mengurangi penimbunan cairan
-  Diet rendah lemak, garam dan gula tetapi tinggi protein dan serat untuk membantu mengurangi kelebihan estrogen dan mengurangi pembengkakan payudara.
-  Konsumsi makanan yang kaya senyawa anti-PMS, seperti Serat kasar (buah, sayur, kacang-kacangan, padi-padian); Vitamin B6 (ikan segar, tuna, hati, kacang-kacangan, beras merah, alpukat, pisang); Zinc (hati, kerang, ikan salmon, ayam, lobster); Kalsium (kedelai, tempe, tahu, havermuts, teri, ikan sarden kalengan), Magnesium (lalap mentah sayuran hijau, apel, kacang mede, kedelai, tempe, makanan laut).
- Hindari makanan dan minuman yang mengandung kafein, alkohol dan nikotin selama 2 minggu sebelum masa menstruasi.
- Minum hingga 8 gelas cairan setiap hari
- Tidur dengan baik pada malam hari. Jika PMS mengganggu tidur malam cobalah tidur siang
- Lakukan teknik rileksasi seperti menarik nafas dalam-dalam, berendam dalam air hangat.

3. Dismenore

Dismenore adalah menstruasi menyakitkan. Nyeri menstruasi terjadi di perut bagian bawah tetapi dapat menyebar hingga ke punggung bawah dan paha. Nyeri juga bisa disertai kram perut yang parah. Kram tersebut berasal dari kontraksi dalam rahim, yang merupakan bagian normal proses menstruasi, dan biasanya pertama dirasakan ketika mulai perdarahan dan terus berlangsung hingga 32 – 48 jam.
Dismenore yang dialami remaja umumnya bukan karena penyakit (dismenore primer). Pada wanita lebih tua, dismenore dapat disebabkan oleh penyakit tertentu (dismenore sekunder), seperti fibroid uterus, radang panggul, endometriosis atau kehamilan ektopik.
Dismenore primer dapat diperingan gejalanya dengan obat penghilang nyeri/anti-inflamasi seperti ibuprofen, ketoprofen dan naproxen. Berolah raga, kompres dengan botol air panas, dan mandi air hangat juga dapat mengurangi rasa sakit.
Bila nyeri menstruasi tidak hilang dengan obat pereda nyeri, maka kemungkinan merupakan dismenore sekunder yang disebabkan penyakit tertentu.

+ Cara mengatasi

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi dan mengurangi sakit pada saat menstruasi :
Tempelkan botol berisi air panas atau bantalan panas/hangat pada daerah perut.
Pijat daerah perut/abdomen secara perlahan-lahan
Coba tidur terlentang dengan kaki/lutut diganjal dengan bantal
Lakukan olahraga ringan seperti senam, jalan kaki, atau bersepeda pada saat sebelum dan selama haid, hal tersebut dapat membuat aliran darah pada otot sekitar rahim menjadi lancar, sehingga rasa nyeri dapat teratasi atau berkurang.
Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengurangi dan mengatasi rasa sakit pada saat menstruasi mempunyei efek analgetik (meredakan rasa sakit), melancarkan sirkulasi darah, dan mencairkan bekuan darah.
Berikut contoh beberapa tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri haid .

4. Menoragia

Menoragia adalah istilah medis untuk perdarahan menstruasi yang berlebihan. Dalam satu siklus menstruasi normal, perempuan rata-rata kehilangan sekitar 30 ml darah selama sekitar 7 hari haid. Bila perdarahan melampaui 7 hari atau terlalu deras (melebihi 80 ml), maka dikategorikan menoragia.
Penyebab utama menoragia adalah ketidakseimbangan jumlah estrogen dan progesteron dalam tubuh. Ketidakseimbangan tersebut menyebabkan endometrium terus terbentuk. Ketika tubuh membuang endometrium melalui menstruasi, perdarahan menjadi parah.
Menoragia juga bisa disebabkan oleh gangguan tiroid, penyakit darah, dan peradangan/infeksi pada vagina atau leher rahim.

Bagaimana cara mengobati jika terjadi perdarahan pada saat menstruasi?


Sebelumnya, terlebih dahulu melihat beberapa faktor untuk mengambil tindakan pengobatan yang tepat pada penderita menorrhagia diantaranya:

  1. Kondisi kesehatan secara menyeluruh dan riwayat kesehatan.
  2. Stadium lanjut dari kondisi yang diderita
  3. Penyebab dari kondisi
  4. Kondisi toleransi tubuh untuk menerima pengobatan, terapi dan prosedur medis.
  5. Harapan dari bagaimana kemajuan kondisi yang diderita
  6. Efek dari pengobatan
Jika sudah ditemukan, maka bisa dilanjutkan dengan terapi pengobatan dan perawatan penderita menorrhagia yang meliputi:
  • Suplemen zat besi. Jika kondisi ini disertai dengan anemia, dokter mungkin merekomendasikan anda untuk mengkonsumsi suplemen zat besi secara teratur. Jika level zat besi didalam tubuh rendah tapi anda belum mengalami anemia, anda juga mungkin disarankan untuk mengkonsumsi untuk mencegah terkena anemia.
  • Kontrasepsi oral. Konstasepsi oral (seperti pil KB) dapat dipilih untuk membantu keteraturan ovulasi dan mengurangi pendarahan hebat dan jangka waktu lama menstruasi.
  • Obat-obatan yang termasuk dalam NSAID (Nonsteroidal anti-imflammatory drugs) seperti ibuprofen (advil dan motrin) membantu mengurangi derasnya aliran darah.
  • Progesteron. Hormon progesterone dapat membantu mengoreksi ketidaknormalan hormon dan mengurangi menorrhagia.
  • Istirahat cukup. Dokter akan merekomendasikan cukup istirahat jika mengalami pendarahan hebat dan ketidakteraturan menstruasi.
  • Catat pelindung yang digunakan. Catat jumlah pelindung wanita yang telah digunakan agar dokter dapat menarik kesimpulan kurang lebih jumlah darah yang keluar. Gantilah secara teratur pelindung yang digunakan paling tidak setiap 4 jam.
  • Hindari aspirin. Karena aspirin akan memperlama pendarahan, hindari penggunaan secara berlebihan. Obat-obatan seperti ibuprofen (advil dan motrin) seringkali lebih efektif dari aspirin untuk meringankan ketidaknyamanan menstruasi.

5. Perdarahan Abnormal

Perdarahan vagina abnormal (di luar menstruasi ) antara lain:
  • Pendarahan di antara periode menstruasi
  • Pendarahan setelah berhubungan seks
  • Perdarahan setelah menopause
Perdarahan abnormal disebabkan  banyak hal. Dokter Anda mungkin memulai dengan memeriksa masalah yang paling umum dalam kelompok usia Anda. Masalah serius seperti fibroid uterus, polip, atau bahkan kanker dapat menjadi sebab perdarahan abnormal.
Baik pada remaja maupun wanita menjelang menopause, perubahan hormon dapat menyebabkan siklus haid tidak teratur.

Gangguan ini bisa disebabkan oleh faktor lain, maka coba hubungi dokter yang anda percaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar